Begitu banyak perkembangan terbaru yang terjadi, begitu banyak informasi mengenai penemuan teori – teori terbaru yang dapat kita temukan dalam berbagai media, berbagai perubahan banyak terjadi dalam segala aspek. Kuantitatif dalam era sekarang berkembang dengan sangat pesat, namun jika kita mencoba melihat kembali dari sisi kualitas manusia pada jaman sekarang jauh lebih mundur dibandingkan dari jaman dulu.
Waktu terus bergerak maju tetapi sangat disayangkan bahwa gerakan maju tersebut belum mampu diiringi dengan kualitas manusia yang hidup didalamnya, kualitas manusia pada kenyataannya terus semakin menurun. Hal ini dapat dilihat dari sisi semakin meningkatnya krisis integritas yang terjadi pada sebagian besar orang, kehampaan diri, krisis percaya diri serta menipisnya semangat berjuang seseorang, dan sebagainya.
Kecepatan waktu yang terjadi seringkali membuat kita tidak menyadari sebuah perubahan.
Bagaimanakah seharusnya semangat kita sebagai orang – orang yang sudah ditebus oleh darah kristus yang tidak ternilai harganya dalam menghadapi pergerakkan dunia yang berkembang sangat cepat ini ?
Hmmm..lagi lagi, saya pun akhirnya terdiam sejenak ketika diperhadapkan pertanyaan diatas..
Akhirnya saya mencoba mulai berdiskusi dengan ayah saya mengenai perihal ini. Ayah saya pun berusaha membuka pemikiran saya mengenai pertanyaan tersebut, “hal pertama yang harus dilakukan sebelum melangkah lebih jauh adalah menebus kesalahan diri sendiri kemudian berkembang menjadi pribadi dengan kualitas yang lebih baik..”
Ayah saya pun mulai memberikan pertanyaan – pertanyaan lain berkaitan dengan hal tersebut…
“Berapa besar produktivitas mu dalam hari – hari yang ada?”
“Berapa banyak kesempatan yang diberikan oleh Tuhan yang telah kamu lewati begitu saja ?”
“hai, nak..jangan engkau berpikir bahwa kita telah menjadi seorang Kristen yang baik hanya karena durasi kita menjadi Kristen…” ungkap ayah saya menutup diskusi kami pada saat itu.
Akhir dari diskusi tersebut terus menjadi perenungan buat saya secara pribadi dan menjadikannya sekaligus sebagai motivasi untuk terus berkarya mengisi waktu – waktu yang ada. Tidak hanya sekedar kuantitas belaka namun menjadi suatu kualitas hidup yang baik.
Banyak orang beranggapan bahwa hidup ini hanya seperti sebuah lingkaran, “Hidup baik agar nanti kita mampu mendapatkan hidup yang lebih baik” pemahaman tersebut akhirnya membuat kita dengan mudah meremehkan waktu yang ada, sehingga membuat kita menjalani hidup dengan tidak maksimal .
Hidup kita adalah penugasan sementara di dunia ini, keterikatan dengan hal duniawi hanya akan membawa kita kepada hal yang bersifat sia – sia karena pada akhirnya kita akan meninggalkan semuanya.
Keterikatan dengan kekekalan akan memberikan sukacita senantiasa jika kita menyadari akan akhir hidup kita yang kekal bersama dengan sang Bapa di surga.
Kelahiran tidak membuat kita melupakan Tuhan, kematian tidak membuat kita kehilangan pengangan dengan Tuhan.
Hidup ini hanya sementara…
Sudahkah kita hidup dengan kualitas yang baik ?
Hidup yang maksimal adalah dimana terdapat nafas disana maka disana pula terdapat karya – karya hidupmu.
Hidup menjadi berguna ketika kita memiliki nilai hidup yang tinggi.
Hidup memuliakan Tuhan lewat setiap bidang yang kita kuasai sehingga kita mampu menjadi kesaksian yang hidup.
Waktu bisa membuat kita menangis di hari penghakiman, membuat kita sangat menyesal seumur hidup kita..
Marilah kita memiliki kuantitas hidup yang baik dengan kualitas hidup yang baik sehingga kita pun bisa mengakhirinya dengan sebuah senyuman di hari penghakiman nanti.