Kemanakah Indonesia Akan Melangkah?


Tepat pada tanggal 29 Maret 2012, sekitar jam 8 malam, saya melintasi wilayah Jakarta Pusat dan terjebak dalam sebuah kemacetan. Beberapa jam setelah itu, akhirnya saya pun mengetahui asal kemacetan itu adalah karena adanya sekumpulan orang yang sedang melakukan aksi unjuk rasa untuk menyalurkan suara hati mereka dan berharap mendapatkan sedikit perhatian dari para pemimpin negara kita, terutama kepada Presiden Republik Indonesia.

Beberapa pekan lalu, tentu kita semua mengalami kekuatiran dan gelisah akan gejolak yang sedang terjadi di negara tercinta kita, Indonesia. Perasaan takut akan terjadinya kejadian seperti 13 Mei 1998 mungkin ada dalam beberapa diantara kita, termasuk saya. Kita tentu telah mengetahui isu tentang kenaikan BBM yang menjadi berita hangat sehingga mengakibatkan beberapa perbedaan pandangan dan pendapat, baik dari kalangan masyarakat maupun pemerintah.

Sebagian besar dari masyarakat tentu merasa sangat sulit untuk memahami dan terus bertanya-tanya dalam benaknya, “Apakah yang sebenarnya sedang terjadi di Negara Indonesia ini?”.

Keributan demi keributan sebagai aksi protes mereka pun terus terjadi, aksi kekerasan hingga melukai satu dengan yang lain pun turut menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Sungguh menyedihkan ketika saya mengingat kembali kondisi negara kita ini.

Secara pribadi, saya tentu merasa prihatin dengan kondisi yang terjadi dalam beberapa tahun belakangan ini. Pemerintah yang seakan terlihat tidak terlalu peduli dengan keadaan masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi rendah dan terus meributkan hal-hal yang memperkaya diri mereka sendiri.

Hal tersebut dapat dilihat dengan semakin meningkatnya biaya untuk pendidikan dan meningkatnya angka korupsi di negara ini disertai dengan permainan politik yang semakin terlihat “bodoh” di depan masyarakat. Sandiwara dan skenario para pemimpin negara cukup membuat saya sangat prihatin karena membuat negara ini semakin terpuruk dan “terjajah”.

Isu kenaikan BBM yang terjadi beberapa pekan lalu memang telah menjadi puncak kekecewaan masyarakat terhadap pemerintah. Tidak mengherankan bagi saya ketika melihat berbagai aksi unjuk rasa besar-besaran yang terjadi di beberapa kota besar yang ada di Indonesia. Namun, cukup disayangkan saat terjadi aksi kekerasan antara aparat dengan peserta unjuk rasa.

Aksi unjuk rasa yang berlangsung sekitar 1(satu) minggu tersebut cukup membuat beberapa kegiatan menjadi tersendat dan membuat rasa takut pada kalangan masyarakat.
“Dimanakah peran pemerintah dan pemimpin negara untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat Indonesia?”
 
Memang sepertinya kita tidak bisa mengandalkan apalagi hanya diam duduk menunggu perubahan yang dilakukan para pemimpin negara terhadap Indonesia. Kejadian kemarin membuat saya sadar dan terus berpikir bahwa kita…

“Jangan hanya menunggu sampai suatu perubahan itu datang kepada kita, melainkan mari memulai suatu perubahan dari diri sendiri.”

Apapun yang menjadi keputusan pemerintah tentu tidak bisa kita ganggu gugat, namun bukan berarti kita tidak bisa melakukan apa-apa. Tentu satu hal yang harus kita lakukan adalah berdoa agar negara ini tentu bisa memiliki pemimpin negara yang baik dan memiliki hati nurani.

Menyalurkan dan membela kepentingan rakyat tentu menjadi suatu hal yang sangat mulia tetapi mari kita selalu mengingat bagian penting kita sebagai penerus bangsa yang memiliki banyak kesempatan untuk melakukan banyak hal yang berguna bagi orang lain, mungkin melalui pendidikan ataupun seseorang yang dapat membuka banyak lapangan usaha bagi masyarakat, dan hal lain yang menjadi bidang kita masing-masing.
 
Mari bersama majukan bangsa dan negara tercinta ini.

My Instagram