Banyak orang yang berkata orang kaya adalah orang yang diberkati oleh
Tuhan. Lalu, apakah orang miskin berarti dikutuk oleh Tuhan ?
Banyak orang berkata bahwa orang sehat adalah orang yang dipelihara Tuhan. Lalu, apakah orang sakit berarti dihukum oleh Tuhan ?
Seringkali orang di dunia ini mengukur sukacita datang dari keadaan
yang terjadi di sekitarnya. Namun, apakah benar bahwa Tuhan seperti itu ?
Akhirnya, saya mencoba mengamati orang – orang yang ada disekitar
saya dan memang tidak dapat dihindari bahwa begitu banyak orang yang
berpikir seperti pemikiran diatas. Banyak yang berpikir bahwa ketika
hidup berjalan mulus maka seakan Tuhan memberkati orang tersebut dengan
melimpah. Semua orang berlomba – lomba berdoa agar terus dilimpahi
dengan kekayaan, kekuasaan dan kesehatan. Orang bisa berubah begitu
baik disaat mereka mendapatkan semua yang diinginkan. Namun, ketika
keadaan tidak sesuai dengan harapan maka mereka pun mulai menyalahkan
Tuhan dan berpaling dariNya.
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa ada keterlibatan agama di dalam
hal ini. Seringkali banyak tokoh - tokoh agama hanya memberitakan janji
Tuhan yang indah akan materi, kehormatan, usia yang panjang serta
kekuasaan. Namun, mereka lupa akan hal yang lebih bernilai dari semua
itu. Ingatkah apa yang sesungguhnya menjadi dasar ketika kita mengikut
Tuhan ? Tuhan telah memberikan anugerah yang tiada ternilai, yaitu
sukacita menerima penebusanNya yang memberikan kita kehidupan yang
kekal.
Jadi, biarlah sukacita kita hanya berpusat kepada Tuhan karena tidak
ada lagi hal yang lebih menyenangkan selain kehidupan yang kekal.
Seandainya, Tuhan memberkati kita melimpah dengan kesehatan dan
kesuksesan itu juga hanya oleh karena kasih karuniaNya dan bukan karena
kuat dan gagah kita. Betapa indahnya jika kita dapat saling berbagi
sukacita Kristus yang telah diberikan kepada setiap kita.
Berhati - hatilah jika kehidupan kita berjalan terlalu mulus, karena
justru itulah godaan bagi manusia agar menjadi jauh dari Tuhan. Ketika
sakit dan kesulitan terjadi pun, Tuhan selalu melukis sebuah lukisan
kehidupan yang indah. Tidak ada pencobaan yang terjadi diluar batas
kemampuan kita. Mari kita terus mengingat bahwa apapun yang terjadi
semua hanya karena kasih karunia Tuhan. Tuhan adalah Allah yang adil.
Kekristenan mengajarkan kepada saya secara pribadi bahwa sukacita
sejati datang ketika kita memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan,
sehingga sukacita itu terus mengalir dari dalam diri kita sendiri.
Ketika kita berpusat kepada Tuhan Sang Penebus, maka tidak ada hal
apapun yang dapat mengambil sukacita dari dalam hati kita.
Otak manusia kita memang sangat terbatas untuk memahami sukacita
besar yang diberikan oleh Tuhan, tetapi hati yang menyembah Tuhan dengan
tulus memberi kesempatan untuk kita menikmati sukacita tersebut.
Sukacita bukan dari apa yang mempengaruhi diri namun apa yang
bisa kita lakukan untuk mempengaruhi sekitar kita. Jangan biarkan sakit
mengganggu sukacita kita. Jangan biarkan usia mengganggu sukacita kita.
Jangan biarkan kesulitan mengganggu kita. Tuhan memberikan sukacita
agar kita menyenangkan hatiNya dengan melakukan hal yang berkenan di
hadapanNya dan menjadi berkat bagi orang lain.
Kezhia Bianta Sirait
life