AYAHKU

Kita baru saja  merayakan hari ayah beberapa waktu yang lalu, berbagai cara dilakukan oleh teman – teman  untuk mengekpresikan rasa kasih sayang kepada sosok ayah. Ada yang merayakannya dengan memberikan kejutan acara makan malam untuk sang ayah, sebagian juga mencoba mengekpresikannya dengan memberikan rangkaian kata – kata indah, dan tidak sedikit pula yang memperingati hari tersebut dengan memberikan hadiah kesukaan sang ayah, dan berbagai cara unik lainnya untuk membuat hari ayah tersebut menjadi lebih istimewa. Ketika memperhatikan hal ini, sungguh membuat saya merasa terhibur sekaligus mulai membayangkan seandainya momen seperti ini tidak hanya terjadi sesekali saja. 

Setiap merayakan hari ayah, membuat saya juga membayangkan kembali seluruh kenangan dengan sosok ayah saya.  Saya pun mulai menilai kembali, apakah hubungan saya dengan ayah saya semakin baik atau adakah hal yang masih perlu diperbaiki? 
Tentunya setiap kita pasti memiliki beragam cerita tentang “ayah”. Berbagai kenangan yang diberikan oleh seorang ayah tentu akan meninggalkan jejak yang tak akan pernah hilang dari benak kita, bahkan setiap kenangan itu menjadi salah satu bagian yang membentuk karakter kita pada masa sekarang ini. 

Sosok ayah memang memiliki peranan yang besar dalam pembentukkan karakter anak. Mengingat kembali segala perjuangan ayah saya dalam mendidik saya secara pribadi, ternyata menjadi bekal yang tak ternilai harganya ketika diperhadapkan dengan berbagai kenyataan yang ada didepan mata.  Ayah saya mencoba menunjukkan bahwa beliau bertanggung jawab sebagai pendidik yang bijaksana agar anak – anaknya mampu melakoni peran dalam realita kehidupan yang tidak mudah. Tiada kata lelah maupun letih bagi beliau untuk mendidik setiap anaknya. Walaupun terkadang sulit untuk mengerti didikan beliau.

Menjadi seorang ayah memang diperlukan keterampilan yang tidak sederhana. 
Ketika kembali melihat sosok ayah saya, beliau selalu mengingatkan untuk hidup dengan mengandalkan Tuhan.  Dan akhirnya saya mengerti, memang itulah jawaban dari semua misteri kehidupan. Ketika kita menggunakan kekuatan sendiri bahkan uang sebagai ukuran keberhasilan dan kebahagiaan maka akan banyak kekecewaan yang mewarnai hari – hari hidup kita. Uang hanyalah angka ketika kita menggunakannya untuk sekedar membeli barang karena akan terlupakan oleh waktu, tetapi uang akan menjadi bernilai ketika mampu mengubah hidup orang menjadi lebih baik.   Menjadi seorang ayah tidak membutuhkan materi yang melimpah, melainkan komitmen untuk memberikan teladan yang nyata.  Ayah yang bijak akan memberikan waktu yang tidak terbatas, didikan yang baik serta kasih sayang dengan seimbang kepada setiap anak - anaknya.  

Sebuah kalimat beliau yang akan selalu menjadi modal saya dalam menjalani kehidupan adalah, 
“Seribu perkataan tidak akan memberi perubahan, tetapi satu perbuatan akan mengubahkan banyak hal”.

Mari kita mengisi hari ayah yang istimewa ini tidak hanya dengan perkataan, melainkan perbuatan yang membahagiakan para ayah. Kita tidak pernah tahu berapa lama waktu yang diberikan oleh Tuhan, maka gunakanlah kesempatan yang ada untuk melukis kenangan yang indah dengan sang ayah. Jangan menunggu sampai semua menjadi terlambat.

Kezhia Bianta Sirait

My Instagram